Selasa, 16 April 2013

FILSAFAT

Berasal dari bahasa inggris yaitu philosophy dan dari bahasa yunani philos (cinta) atau philia (persahabatan, tertarik kepada) dan Sophia (hikmah, kebijakan). Secara etimologi filsafat berarti cinta kebijaksanaan atau kebenaran.
Cinta = mencari.

Kebijaksanaan   = kearifan = pengambilan keputusan yang berdasarkan hati nurani.
Kebijakan            = keputusan politik. Contoh : karena seorang pengendara tidak membawa SIM maka di tilang oleh seorang polisi.
Ada 2 obyek filsafat yaitu :
1. Obyek Material                 : segala sesuatu yang ada (kenyataan, pikiran, dan kemmungkinan) (cara pandang ilmu dan filsafat).2. Obyek Formal    : hakikat dari segala sesuatu yang ada (cara pandang filsafat).
Dunia filsafat itu dimiliki dunia ilmu tapi dunia ilmu tidak dimiliki oleh dunia filsafat.
Di dunia ilmu, jika ada pencuri tidak pernah dilihat dari latar belakang pecuri sedangkan dunia filsafat pasti dilihat latar belakang orang tersebut.
Dunia pikiran      = penilaian pada sesuatu.
Hakikat                 = satu nilai yang ada pada 1 benda yang tidak mungkin ada pada benda lain.
Ciri – ciri filsafat :
1. Bersifat umum2.Evaluatif : memberi penilaian terhadap sesuatu3. Koheren : tetap4. Subyektif
A.      Ciri – ciri subyektif : suatu kebenaran yang tidak di tentukan oleh benda tetapi apa yang ada di dalam jiwa. Contohnya : Mangga
B.      Ciri – ciri Obyektif : suatu kebenaran yang di nampakkan oleh suatu benda itu ada kesamaan / kesesuaian dengan apa yang ada didalam jiwa. Contohnya : api itu panas.

FILSAFAT HIDUP :
Ananing urip iku ono triprakoro (hidup itu ada 3 makna) :
1. Wiryo (pekerjaan)2. Arto (kekayaan)3. Triwinasis (3 ilmu)Yen siro ilang songko wilangan (jika tidak ada semuanya)
Tetelu ilang ajining sujalmo (maka lebih berharga)
Aji godong jati aking (daun jati yang kering)
Contoh obyek material :  berakit – rakit ke hulu …… dst.
Contoh obyek formal : padi semakin berisi semakin merunduk

Kegunaan filsafat hidup :
1. Membentuk sifat kritis2. Menjadikan seseorang bersifat bijak3. Tidak bersikap Apriori (berburuk sangka) tetapi Aposteriori (baik sangka)4. Membentuk kebiasaan berfikir luas
 
MEMAHAMI PANCASILA DARI SEGI FILSAFAT
Susunannya bersifat organis (bersistem) :
1. Terdiri daari bagian – bagian2. Tiap bagian membentuk 1 kesatuan3. Tiap unsur memiliki fungsinya masing-masing4. Tiap unsur saling berhubungan
System = keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagiab, yang tiap-tiap bagian mempunyai fungsi yang berbeda-beda, bergerak bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Fungsi Pancasila :
Sebagai idiologi bangsa
Idiologi : nilai-nilai/konsep yang dimiliki oleh bangsa dan diyakini kebenarannya.
Fungsinya : sebagai sumber ide dan pemberi arah perjuangan.
Intinya : pancasila merupakan nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia yang diyakini kebenarannya yang berfungsi sebagai sumber ide serta memberi arah terhadap perjuangan bangsa Indonesia.
Pancasila idiologi terbuka : memiliki nilai dasar/sifat dasar yang bersifat tetap, tidak boleh berubah. Tetapi dalam implementasinya idiologi pancasila dapat berinteraksi dengan berbagai idiologi lain.
Positif : akan memperkaya khasanah budaya bangsa, bangsa Indonesia dapat memeperkenalkan diri dengan perkembangan global, dan mudah diterima dalam pergaulan internasional.
Negatif : jika bangsa Indonesia tidak dapat memfilter budaya asing, maka akan merusak moral bangsa dan terjadi tunggakan kulturil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar